Wednesday, September 13, 2017

Masalah Sosial di Masyarakat

Masalah Sosial di Masyarakat
A.   Definisi Masalah Sosial
Adapun definisi masalah sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1.      Vincent Parrillo
Parillo dalam Soetomo (2013) menyatakan bahwa pengertian masalah sosial mengandung empat komponen sebagai berikut.
a.       Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. Suatu kondisi yang dianggap sebagai masalah, namun hanya terjadi dalam waktu singkat dan menghilang bukan termasuk masalah sosial.
b.      Apabila dirasakan dapat menyebabkan kerugian fisik atau nonfisik, baik pada individu maupun masyarakat.
c.       Merupakan suatu pelanggaran terhadap nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.
d.      Dapat menimbulkan kebutuhan akan pemecahan.
2.      Eral Raab dan Gertude Jaeger Selznick
Raab dan Selznick yang dikutip dari soetomo (2013), masalah sosial merupakan masalah uang terjadi antar hubungan warga masyarakat. Namun tidak semua masalah yang ada dalam masyarakat adalah masalah sosial.
3.      Martin S. Weinberg
Weinberg dalam soetomo (2013) menguraikan masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Weinberg dapat diidentifikasikan tiga unsur penting sebagai berikut:
a.       Suatu situasi atau keadaan yang dinyatakan.
b.      Warga masyarakat yang signifikan.
c.       Kebutuhan akan tindakan pemecahan masalah.
4.      Soetomo
Menurut Soetomo, masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat (Soetomo, 2013).
5.      Soerjono Soekanto
Dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soekanto (2012), menyatakan bahwa masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
6.      Lesli
Menurt Lesli (Ranjabar, 2013), masalah sosial diartikan sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karenanya perlu untuk diatasi atau diperbaiki.
Berdasarkan definisi masalah sosial diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dianggap merugikan masyarakat. Berbagai masalah sosial di masyarakat dapat menimbulkan kerugian, baik fisik maupun nonfisik. Setiap ada masalah sosial, kita harus menyikapinya dengan toleransi agar tidak menimbulkan masalah yang berakibat pada konflik.
B.   Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Nisbet (Ranjabar, 2013) menjelaskan mengenai perbedaan masalah sosial dapat dikaitkan dengan nilai moral, pranata sosial, serta hubungan manusia dalam konteks normatif di mana hubungan-hubungan manusia itu terwujud.
terwujud. Menurut Soekanto (2012), ukuran suatu gejala dapat dikatakan sebagai masalah sosial adalah sebagai berikut:
1.      Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.
2.      Sumber dari masalah sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat.
3.      Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya.
4.      Masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem).
5.      Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
6.      Sistem nilai dan perbaikan suatu masalah sosial.
Selain Soekanto, Robert K. Merton dan Robert A. Nisbet (Ranjabar, 2013) juga men jabarkan beberapa ukuran dalam menentukan masalah sebagai masalah sosial, yaitu sebagai berikut:
1.      Adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi nyata kehidupan.
2.      Masalah sosial merupakan persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi maupun proses-proses sosial.
3.      Sulitnya membayangkan  setiap masyarakat harus menentukan nilai-nilai sosial untuk kemudian dilebur menjadi satu pendapat.
4.      Adanya nilai-nilai dan tindakan yang tidak sesuai masyarakat, tetapi tetap diterima atau bahkan dipaksakan.
5.      Adanya jarak antara orang yang mengalami masalah sosial dengan orang lain, maka semakin kecil munculnya rasa simpati terhadap kejadian tersebut.
Keberagaman masalah sosial yang ada di masyarakat memerlukan adanya suatu pendekatan untuk mengetahui faktor penyebab masalah tersebut. Menurut Raab dan Selznick (Soetomo, 2013), mengemukakan masalah sosial dapat terjadi apabila:
1.      Terjadi hubungan antarwarga masyarakat yang menghambat pencapaian tujuan penting dari sebagian besar warga masyarakat
2.      Organisasi sosial tidak dapat mengatur hubungan antarwarga dalam menghadapi ancaman dari luar.
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh adanya eksklusi sosial. Menurut Pierson (Ahyar,2013) eksklusi sosial adalah suatu proses yang menghalangi atau menghambat individu dan keluarga, kelompok dan kampung dari sumber daya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik di dalam masyarakat.
Individu dan kelompok dapat tereksklusi karena adanya beberapa faktor. Adapun faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Adanya kemiskinan dan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
2.      Tidak adanya akses ke pasar kerja.
3.      Lemahnya dukungan sosial dan jaringan sosial.
4.      Adanya pengaruh dari daerah dan lingkungan sekitar.
5.      Terputusnya komunitas atau masyarakat dari layanan publik
C.   Contoh Masalah Sosial di Masyarakat
1.      Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi,kemiskinan,dan adanya ketimpangan antara kelompok yang memiliki pendapatan tinggi dengan kelompok berpendapatan rendah merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara berkembang,termasuk indonesia.
     Menurut Suekanto (2012),kemiskianan diaratiakan sebagai sutau keaadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sesuai dengan tarap kehidupan kelompok dan juga tidak mamapu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
a.    Pengukuran tinggkat kemsikinan
Adapun variasi dalam pengukuran tingkat kemiskinan di suatu daerah dapat dilihat dari uraian berikut:
1)      Secara Absolut
Tingkat kemeskinan yang dilihat secara absolut artinya kemeskina tersebuta dapat diukur dengan standar tertentu. Apabila seseorang memiliki taraf hidup di bawah standar, maka dapat di sebut miskin.namun, jika seseorang berada diatas standar dapat dikatakan tidak miskin.
2)      Secara relatif
Konsep relatif ini digunakan dalam masyarakat yang sudah mengalami perkembangan dan terbuka. Melalui konsep ini, kemiskinan tidak hanya diukur dengan menggunakan standar yang baku, melainkan juga dilihat dari seberapa jauh peningkatan taraf hidup lapisan terbawah yang dibandingkan dengan lapisan masyarakat lainnya.

b.    Faktor yang mempengaruhi kemsikinan
Menurut soetomo (2013), ada 2 faktor yang melatar belakangi adanya sumber masalah kemiskinan.. kedua faktor tersebut  adalah  sebagai berikut :
1)      Faktor biologis,pisikologis, dan kultural
Soetomo menyatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi yang disebabkan oleh beberapa kekurangan individual , baik dalam bentuk kelemahan biologis, psikologis, maupun kultural yang menghalangi seseorang memperoleh kemajuan dalam  kehidupannya. Kondisi individu yang memiliki kelemahan biologis, psikologis, dan kultural misalnya munculnya sifat pemalas, kemampuan intelektual pengetahuan yang rendah, kelemahan fisik, kurangnya keterampilan dan rendahnya  kemampuan untuk menanggapi persoalan di sekitarnya.
2)      Faktor struktural
Menurut selo soemardjan dikutip dari narwoko (2010), kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat, karena struktur masyarakat tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang hidup di bawah garis kehidupan dengan orang yang hidup dalam kemewahan

Adapun beberapa ciri utama kemiskinan struktural yang dikemukakan oleh narwoko adalah sebagai berikut.
a)    Tidak adanya mobilitas sosial vertikal.
b)   Munculnya ketergantungan yang kuat dari pihak orang miskin terhadap kelas sosial ekonomi diatasnya.

Menurut robert chambers, masalah kemiskinan yang di pengaruhi oleh faktor struktural terletak pada pengaruh kemiskinan itu sendiri narwoko (2010), adapun unsur-unsur yang memengaruhinya sebagai berikut.
a)      Kemikinan itu sendiri
b)      Kelemahan fisik
c)      Keterasingan atau kadar isolasi.
d)     Kerentanan
e)      Ketidak berdayaan.
2.      Krimilitas
Dalam kamus sosiologi (Haryanta,2012),krimilitas adalah semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan dengan norma-norma hukum pidana.
   Menurut AbdulSyani,faktor-faktor penyebab munculnya kriminalitas adalah sebagai berikut:
a.       Faktor dari Dalam Individu (Intern)
Faktor yang bersumber dari dalam  individu memiliki hubungan dengan timbulnya suatu tindakan kejahatan. Dalam faktor yang berasal dari dalam  individu ada faktor yang sifatnya khusus dan ada pula yang umum. Agar kamu memahaminya, ceramatilah uraian berikut.
1)      Sifat Khusus dalam Diri Individu
Sifat khusus yang dimaksud ialah keadaan psikologis individu. Masalah yang muncul dari individu juga dapat menimbulkan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang ini dapat terjadi sistem sosial dan pola kebudayaan. Beberapa sifat khusus yang dapat menimbulkan perilaku menyimpang adalah sebagai berikut.
a)      Orang yang terkena sakit jiwa mempunyai kecenderungan untuk bersikap sosial. Oleh karena itu, orang yang terganggu kejiwaannya dapat menimbulkan masalah sosial dengan melakukan penyimpangan meskipun dibawah kesadarannya.
b)      Masalah sosial dapat dipengaruhi oleh tingkat emosional, sehingga dapat mendorong seseorang untuk melakukan penyimpangan.
c)      Rendahnya mental individu memiliki hubungan dengan daya intelegensia. Apabila seseorang memiliki daya intelegensia yang kuat dan tajam dalam menilai realitas di masyarakat, maka ia mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
2)      Sifat Umum dalam Diri Individu
sifat umum yang ada dalam diri individu dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut.
a)      Faktor umum manusia yang selalu mengalami perubahan-perubahan, sehingga memengaruhi perubahan pola perilaku seseorang yang dapat melakukan tindakan kejahatan.
b)      Kedudukan individu dalam masyarakat.
c)      Tingkat pendidikan individu yang memengaruhi tingkah laku dan tingkat intelegensia.
d)     Masalah hiburan atau rekreasi individu.
b.      Faktor dari Luar Individu (Ekstern)
Faktor yang ada di sekitar masyarakat dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kriminalitas. Faktor dari luar individu yang dapat  menimbulkan kriminalitas adalah sebagai berikut:
1)      Faktor Ekonomi
      Munculnya kriminalitas di lingkungan masyarakat dapat terjadi karena faktor ekonomi. Sebagai contohnya, di era modern yang memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas
2)      Faktor media massa
      Di era modern, media massa menjadi sarana informasi penting bagi manusia. Melalui media massa,seorang dapat mengetahui informasi dan berita-berita dari daerah lain secara cepat. Namun,media massa tersebut juga dapat menimbulkan kriminalitas dari masyarakat. Misalnya, seorang yang membaca atau  melihat berita kurang baik dapat meniru atau melakukan tindakan tersebut,oleh karena itu, kamu harus lebih selektif dan hati-hati dalam  menelaah berita maupun informasi atau media massa, baik media elektronik maupun media cetak.
Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat harus menjadi perhatian bagi aparat kepolisian maupun  masyarakat sekitar. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah  kriminalitas di lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut.
a. peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hukum
b.adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan aparatur pemerintah lainnya yang saling berhubungan
c. adanya partisipasi masyarakatuntuk membantu kelancaran pelaksanaan penanggulangan kriminalitas
d.membuat uu yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan kejahatan
e. adanya mekanisme peradilan untuk memberikan sangsi kepada pelaku kriminalitas

3).kesenjangan sosial ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena beberapa faktor berikut :
a). Menurunnya pendapatan perkapita
b). Ketidak merataan pembangunan di daerah-daerah
c). Rendahnya mobilitas sosial
d). Adanya pencemaran lingkungan alam

upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat:
a). Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak
b). Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin
c). Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah

D).dampak masalah sosial di masyarakat
Adapun dampak dari adanya masalah sosial di masyarakat adalah sebagai berikut.
1). Meningkatnya kriminalitas
2). Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin
3). Adanya perpecahan kelompok
4). Munculnya perilaku menyimpang
5). Meningkatkan pengangguran

E). Pemecahan masalah sosial di masyarakat
1). Pemecahan masalah berbasis negara
Fenomena masalah sosial yang muncul di tengah masyarakat selalu berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan
Upaya yang dapat dilakukan negaran untuk memecahkan masalah ialah melalui kebijakan sosisal
2). Pemecahan Masalah Berbasis Masyarakat
Berdasarkan uraian dia atas dapat disimpulkan upaya pemecahan masalah yang berbasis masyarakat, yaitu sebagai berikut
a)     Mengembangkan sistem sosisal yang kondusif
b)    Memanfaatkan modal sosial
c)     Memanfaatkan institusi sosial
Bagi negara berkembangan seperti indonesia, usaha untuk mengatasi masalah sosial dapat dilakukan salah satunya melalui pembangunan. Oleh karena itu, dalam pembangunan harus memiliki tujuan sebagai berikut
  

1.     Dapat memperbaiki kehidupan masyarakat
2.     Melindungi warga masyarakat dari tindakan penindasann dan kesengsaraan
3.     Dapat memperbaiki kondisi kehiduapan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan





No comments:

Post a Comment