Masalah Sosial di Masyarakat
A.
Definisi Masalah Sosial
Adapun definisi
masalah sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1.
Vincent Parrillo
Parillo dalam Soetomo
(2013) menyatakan bahwa pengertian masalah sosial mengandung empat komponen
sebagai berikut.
a.
Kondisi tersebut
merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. Suatu
kondisi yang dianggap sebagai masalah, namun hanya terjadi dalam waktu singkat
dan menghilang bukan termasuk masalah sosial.
b.
Apabila
dirasakan dapat menyebabkan kerugian fisik atau nonfisik, baik pada individu
maupun masyarakat.
c.
Merupakan suatu
pelanggaran terhadap nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.
d.
Dapat
menimbulkan kebutuhan akan pemecahan.
2.
Eral Raab dan
Gertude Jaeger Selznick
Raab dan Selznick yang
dikutip dari soetomo (2013), masalah sosial merupakan masalah uang terjadi
antar hubungan warga masyarakat. Namun tidak semua masalah yang ada dalam
masyarakat adalah masalah sosial.
3.
Martin S.
Weinberg
Weinberg dalam soetomo
(2013) menguraikan masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai
sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup
signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah
situasi tersebut. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Weinberg dapat
diidentifikasikan tiga unsur penting sebagai berikut:
a.
Suatu situasi
atau keadaan yang dinyatakan.
b.
Warga masyarakat
yang signifikan.
c.
Kebutuhan akan
tindakan pemecahan masalah.
4.
Soetomo
Menurut Soetomo,
masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh
sebagian besar warga masyarakat (Soetomo, 2013).
5.
Soerjono
Soekanto
Dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soekanto
(2012), menyatakan bahwa masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
6.
Lesli
Menurt Lesli (Ranjabar,
2013), masalah sosial diartikan sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak
diinginkan atau tidak disukai dan karenanya perlu untuk diatasi atau
diperbaiki.
Berdasarkan definisi masalah sosial diatas dapat
disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dianggap
merugikan masyarakat. Berbagai masalah sosial di masyarakat dapat menimbulkan
kerugian, baik fisik maupun nonfisik. Setiap ada masalah sosial, kita harus
menyikapinya dengan toleransi agar tidak menimbulkan masalah yang berakibat
pada konflik.
B.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Nisbet (Ranjabar, 2013) menjelaskan mengenai
perbedaan masalah sosial dapat dikaitkan dengan nilai moral, pranata sosial,
serta hubungan manusia dalam konteks normatif di mana hubungan-hubungan manusia
itu terwujud.
terwujud. Menurut Soekanto (2012), ukuran suatu
gejala dapat dikatakan sebagai masalah sosial adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan
tindakan sosial.
2. Sumber dari masalah sosial merupakan akibat dari
suatu gejala sosial di masyarakat.
3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial
tergantung dari karakteristik masyarakatnya.
4. Masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem).
5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
6.
Sistem nilai dan
perbaikan suatu masalah sosial.
Selain Soekanto, Robert K. Merton dan Robert A.
Nisbet (Ranjabar, 2013) juga men jabarkan beberapa ukuran dalam menentukan
masalah sebagai masalah sosial, yaitu sebagai berikut:
1.
Adanya perbedaan
yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi nyata kehidupan.
2.
Masalah sosial
merupakan persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung
pada kondisi maupun proses-proses sosial.
3.
Sulitnya
membayangkan setiap masyarakat harus
menentukan nilai-nilai sosial untuk kemudian dilebur menjadi satu pendapat.
4.
Adanya
nilai-nilai dan tindakan yang tidak sesuai masyarakat, tetapi tetap diterima
atau bahkan dipaksakan.
5.
Adanya jarak
antara orang yang mengalami masalah sosial dengan orang lain, maka semakin
kecil munculnya rasa simpati terhadap kejadian tersebut.
Keberagaman masalah sosial yang ada di masyarakat
memerlukan adanya suatu pendekatan untuk mengetahui faktor penyebab masalah
tersebut. Menurut Raab dan Selznick (Soetomo, 2013), mengemukakan masalah
sosial dapat terjadi apabila:
1.
Terjadi hubungan
antarwarga masyarakat yang menghambat pencapaian tujuan penting dari sebagian
besar warga masyarakat
2.
Organisasi
sosial tidak dapat mengatur hubungan antarwarga dalam menghadapi ancaman dari
luar.
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat juga dapat
dipengaruhi oleh adanya eksklusi sosial. Menurut Pierson (Ahyar,2013) eksklusi
sosial adalah suatu proses yang menghalangi atau menghambat individu dan
keluarga, kelompok dan kampung dari sumber daya yang dibutuhkan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik di dalam masyarakat.
Individu dan kelompok dapat tereksklusi karena
adanya beberapa faktor. Adapun faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Adanya kemiskinan dan masyarakat yang berpenghasilan
rendah.
2. Tidak adanya akses ke pasar kerja.
3. Lemahnya dukungan sosial dan jaringan sosial.
4. Adanya pengaruh dari daerah dan lingkungan sekitar.
5. Terputusnya komunitas atau masyarakat dari layanan
publik
C.
Contoh Masalah Sosial di Masyarakat
1. Kemiskinan
Kesenjangan
ekonomi,kemiskinan,dan adanya ketimpangan antara kelompok yang memiliki
pendapatan tinggi dengan kelompok berpendapatan rendah merupakan masalah yang
banyak dihadapi oleh negara-negara berkembang,termasuk indonesia.
Menurut Suekanto (2012),kemiskianan
diaratiakan sebagai sutau keaadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sesuai dengan tarap kehidupan kelompok dan juga tidak mamapu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
a.
Pengukuran
tinggkat kemsikinan
Adapun variasi dalam pengukuran
tingkat kemiskinan di suatu daerah dapat dilihat dari uraian berikut:
1)
Secara Absolut
Tingkat
kemeskinan yang dilihat secara absolut artinya kemeskina tersebuta dapat diukur
dengan standar tertentu. Apabila seseorang memiliki taraf hidup di bawah
standar, maka dapat di sebut miskin.namun, jika seseorang berada diatas standar
dapat dikatakan tidak miskin.
2)
Secara relatif
Konsep
relatif ini digunakan dalam masyarakat yang sudah mengalami perkembangan dan
terbuka. Melalui konsep ini, kemiskinan tidak hanya diukur dengan menggunakan
standar yang baku, melainkan juga dilihat dari seberapa jauh peningkatan taraf
hidup lapisan terbawah yang dibandingkan dengan lapisan masyarakat lainnya.
b.
Faktor yang
mempengaruhi kemsikinan
Menurut soetomo
(2013), ada 2 faktor yang melatar belakangi adanya sumber masalah kemiskinan..
kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Faktor biologis,pisikologis, dan kultural
Soetomo
menyatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi yang disebabkan oleh beberapa
kekurangan individual , baik dalam bentuk kelemahan biologis, psikologis,
maupun kultural yang menghalangi seseorang memperoleh kemajuan dalam kehidupannya. Kondisi individu yang memiliki
kelemahan biologis, psikologis, dan kultural misalnya munculnya sifat pemalas,
kemampuan intelektual pengetahuan yang rendah, kelemahan fisik, kurangnya
keterampilan dan rendahnya kemampuan
untuk menanggapi persoalan di sekitarnya.
2) Faktor
struktural
Menurut
selo soemardjan dikutip dari narwoko (2010), kemiskinan struktural merupakan
kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat, karena struktur
masyarakat tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang
sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam
masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang hidup di bawah garis
kehidupan dengan orang yang hidup dalam kemewahan
Adapun
beberapa ciri utama kemiskinan struktural yang dikemukakan oleh narwoko adalah
sebagai berikut.
a)
Tidak adanya
mobilitas sosial vertikal.
b)
Munculnya
ketergantungan yang kuat dari pihak orang miskin terhadap kelas sosial ekonomi
diatasnya.
Menurut
robert chambers, masalah kemiskinan yang di pengaruhi oleh faktor struktural
terletak pada pengaruh kemiskinan itu sendiri narwoko (2010), adapun
unsur-unsur yang memengaruhinya sebagai berikut.
a)
Kemikinan itu
sendiri
b)
Kelemahan fisik
c)
Keterasingan
atau kadar isolasi.
d)
Kerentanan
e)
Ketidak
berdayaan.
2.
Krimilitas
Dalam
kamus sosiologi (Haryanta,2012),krimilitas adalah semua perilaku warga
masyarakat yang bertentangan dengan norma-norma hukum pidana.
Menurut AbdulSyani,faktor-faktor penyebab munculnya
kriminalitas adalah sebagai berikut:
a.
Faktor dari
Dalam Individu (Intern)
Faktor yang bersumber dari dalam individu memiliki hubungan dengan timbulnya
suatu tindakan kejahatan. Dalam faktor yang berasal dari dalam individu ada faktor yang sifatnya khusus dan
ada pula yang umum. Agar kamu memahaminya, ceramatilah uraian berikut.
1)
Sifat Khusus dalam Diri Individu
Sifat
khusus yang dimaksud ialah keadaan psikologis individu. Masalah yang muncul
dari individu juga dapat menimbulkan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang
ini dapat terjadi sistem sosial dan pola kebudayaan. Beberapa sifat khusus yang
dapat menimbulkan perilaku menyimpang adalah sebagai berikut.
a)
Orang yang
terkena sakit jiwa mempunyai kecenderungan untuk bersikap sosial. Oleh karena
itu, orang yang terganggu kejiwaannya dapat menimbulkan masalah sosial dengan
melakukan penyimpangan meskipun dibawah kesadarannya.
b)
Masalah sosial
dapat dipengaruhi oleh tingkat emosional, sehingga dapat mendorong seseorang
untuk melakukan penyimpangan.
c)
Rendahnya mental
individu memiliki hubungan dengan daya intelegensia. Apabila seseorang memiliki
daya intelegensia yang kuat dan tajam dalam menilai realitas di masyarakat,
maka ia mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
2)
Sifat Umum dalam Diri Individu
sifat
umum yang ada dalam diri individu dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut.
a)
Faktor umum
manusia yang selalu mengalami perubahan-perubahan, sehingga memengaruhi
perubahan pola perilaku seseorang yang dapat melakukan tindakan kejahatan.
b)
Kedudukan
individu dalam masyarakat.
c)
Tingkat
pendidikan individu yang memengaruhi tingkah laku dan tingkat intelegensia.
d)
Masalah hiburan
atau rekreasi individu.
b.
Faktor dari Luar
Individu (Ekstern)
Faktor yang ada di sekitar masyarakat dapat menjadi
faktor penyebab terjadinya kriminalitas. Faktor dari luar individu yang
dapat menimbulkan kriminalitas adalah
sebagai berikut:
1)
Faktor Ekonomi
Munculnya kriminalitas di lingkungan
masyarakat dapat terjadi karena faktor ekonomi. Sebagai contohnya, di era
modern yang memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas
2)
Faktor media
massa
Di era modern, media massa menjadi sarana
informasi penting bagi manusia. Melalui media massa,seorang dapat mengetahui
informasi dan berita-berita dari daerah lain secara cepat. Namun,media massa
tersebut juga dapat menimbulkan kriminalitas dari masyarakat. Misalnya, seorang
yang membaca atau melihat berita kurang
baik dapat meniru atau melakukan tindakan tersebut,oleh karena itu, kamu harus
lebih selektif dan hati-hati dalam
menelaah berita maupun informasi atau media massa, baik media elektronik
maupun media cetak.
Tindakan
kriminalitas yang terjadi di masyarakat harus menjadi perhatian bagi aparat
kepolisian maupun masyarakat sekitar.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya
masalah kriminalitas di lingkungan
masyarakat adalah sebagai berikut.
a.
peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hukum
b.adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum
dengan aparatur pemerintah lainnya yang saling berhubungan
c. adanya partisipasi masyarakatuntuk membantu
kelancaran pelaksanaan penanggulangan kriminalitas
d.membuat uu yang dapat mengatur dan membendung
adanya tindakan kejahatan
e. adanya mekanisme peradilan untuk memberikan
sangsi kepada pelaku kriminalitas
3).kesenjangan
sosial ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena
beberapa faktor berikut :
a).
Menurunnya pendapatan perkapita
b).
Ketidak merataan pembangunan di daerah-daerah
c).
Rendahnya mobilitas sosial
d).
Adanya pencemaran lingkungan alam
upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat:
a).
Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan
yang layak
b).
Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin
c).
Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah
D).dampak
masalah sosial di masyarakat
Adapun dampak dari adanya masalah sosial
di masyarakat adalah sebagai berikut.
1).
Meningkatnya kriminalitas
2).
Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin
3).
Adanya perpecahan kelompok
4).
Munculnya perilaku menyimpang
5).
Meningkatkan pengangguran
E). Pemecahan
masalah sosial di masyarakat
1).
Pemecahan masalah berbasis negara
Fenomena
masalah sosial yang muncul di tengah masyarakat selalu berkembang seiring
dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan
Upaya
yang dapat dilakukan negaran untuk memecahkan masalah ialah melalui kebijakan
sosisal
2).
Pemecahan Masalah Berbasis Masyarakat
Berdasarkan
uraian dia atas dapat disimpulkan upaya pemecahan masalah yang berbasis
masyarakat, yaitu sebagai berikut
a)
Mengembangkan
sistem sosisal yang kondusif
b)
Memanfaatkan
modal sosial
c)
Memanfaatkan
institusi sosial
Bagi
negara berkembangan seperti indonesia, usaha untuk mengatasi masalah sosial
dapat dilakukan salah satunya melalui pembangunan. Oleh karena itu, dalam
pembangunan harus memiliki tujuan sebagai berikut
1.
Dapat
memperbaiki kehidupan masyarakat
2.
Melindungi
warga masyarakat dari tindakan penindasann dan kesengsaraan
3.
Dapat
memperbaiki kondisi kehiduapan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
No comments:
Post a Comment