Wednesday, September 26, 2018

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan (Bahasa Indonesia

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan 1
                                                                                                                               Lisna Diana
                                                                                                                               Jalan Gunung Sindoro 8
                                                                                                                               Temanggung

Lampiran: satu berkas                                                                                                         24 Januari 2016

Kepada Yth.
Manajer Sumber Daya Manusia 
PT Graha Endra
Jalan Raya Bumi Perdana 8
Jakarta Timur

Hal: Lamaran Pekerjaan

Dengan Hormat,

Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT Graha Endra, seperti yang termuat di harian Prada tanggal 6 Januari 2016, saya mengajukan diri untuk menjadi Tim Marketing PT Graha Indra.
Saya, Lisna Diana, umur 20 tahun, lulusan salah satu perguruan tinggi swasta di Jogjakarta, memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik dan dapat berbahasa Inggris secara lisan maupun tulisan. Latar pendidikan saya sangat sesuai serta memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. Saat ini saya bekerja sebagai Tim Marketing di PT Raya Finance.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini, saya melampirkan daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah S1, sertfikat pelatihan marketing, dan satu lembar pas foto terbaru.
Saya berharap Bapak/Ibu memberikan kesempatan kepada saya untuk wawancara sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih rinci tentang potensi diri. Demikian surat lamaran ini, atas perhatian Bapak/Ibu, saya menyampaikan terima kasih.


Hormat saya,



Lisna Diana

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan 2

Semarang, 13 Pebruari 2016
Lampiran: 6 lembar

Yth. Pimpinan Perusahaan
PT SANTA
Jl. Sumbing 25
Semarang

Hal: Lamaran Pekerjaan

Dengan Hormat,
Setelah membaca iklan yang dimuat di harian Kemakmuran tanggal 13 Pebruari 2016 yang menyatakan bahwa perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin membutuhkan karyawan sebagai sekretaris.
Maka dengan ini yang bertanda tangan di bawah ini:
nama                      : Karina Suwandi
tempat/tanggal lahir : Semarang, 1 Desember 1996
alamat                    : Jl. Lemah Gempal 10, Semarang
pendidikan terakhir : SMA
Dengan ini mengajukan permohonan agar diterima sebagai sekretaris di perusahaan Bapak/Ibu, karena saya yakin akan kemampuan saya.
Bersama ini saya lampirkan pula:
1. daftar riwayat hidup 
2. fotokopi Ijazah SMA
3. surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian
4. pasfoto terakhir (3 lembar)

Atas segala perhatiannya, saya menyampaikan terima kasih.

Hormat saya,


Karina Suwandi



Itulah dua contoh surat lamaran pekerjaan yang bisa anda jadikan sebagai referensi untuk membuat surat lamaran pekerjaan, kalau ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar nanti admin akan bantu jawab.

Thursday, September 20, 2018

Kelompok Sosial di Masyarakat

A. Hakikat Kelompok Sosial
   Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Selain itu, manusia memiliki naluri untuk selalu berinteraksi dengan sesama. Interaksi sosial dimasyarakat dihasilkan oleh hubungan antarindividu yang dilakukan secara berkesinambunan. Manusia (individu) dalam suatu masyarakat yang melakukan interaksi dengan yang lain akan membentuk suatu kelompok. Dalam suatu kelompok, setiap individu harus dapat saling menghormati dan menghargai individu lainnya.
1. Definisi Kelompok Sosial
   Masyarakat merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Individu tersebut dapat membentuk kelompok. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2008), Kelompok adalah suatu himpunan yang terdiri atas minimal dua orang dan terjalin karena adanya rasa saling membutuhkan. Pembentukan kelompok dapat terjadi berdasarkan berbagai aspek yang mempersatukan para anggota tersebut.
   Dalam kamus sosiologi (Haryanta, 2012), Kelompok sosial adalah kesatuan atua himpunan orang yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran dalam satu ikatan. Kelompok sosial bukan hanya merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara tetap dan teratur.
Selain definisi Kelompok sosial diatas, berikut merupakan definisi kelompok sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999)
   Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya saling berinteraksi (Horton, 1999)
b. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren
   Kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan (Soekanto, 2012)
c. Soerjono Soekanto (2012)
   Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong (Soekanto, 2012).

Menurut Narwoko (2010), syarat kelompok sosial adalah sebagai berikut.
a. Setiap individu harus merupakan bagian dari kesatuan sosial
b. Terdapat hubungan timbal balik di antara individu yang tergabung dalam kelompok
c. Bersistem dan berproses
d. Adanya faktor-faktor yang sama dan dapat mempererat hubungan individu yang tergabung dalam kelompok
e. Bestruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku

2. Ciri Kelompok Sosial
   Keberagaman kelompok sosial yang ada di masyarakat dapat menumbuhkan sikap saling peduli meskipun bukan dari anggota kelompoknya. adapun ciri-ciri kelompok sosial yang dikutip dari http://file.upi.edu adalah sebagai berikut.
a. Adanya dorongan yang sama antara individu yang satu dengan lainnya
b. Adanya akibat dari interaksi yang berlainan terhadap individu yang satu dengan yang lainnya
c. Adanya pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan dan kedudukan masing-masing
d. Adanya norma yang mengatur tingkah laku anggota kelompok agar mencapai tujuan yang diinginkan
e. Adanya pergerakan yang dinamik
f. Berlangsungnya suatu kepentingan

B. Faktor-faktor Pembentuk Kelompok Sosial
   Kelompok sosial yang ada di masyarakat terdiri atas beberapa individu. Untuk menyatukan berbagai individu tersebut harus didasari  rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya sehingga terjalin kehidupan yang harmonis.
1. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
   Pembentukan kelompok sosial dimulai sejak seseorang dilahirkan. Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling sederhana. Hampir semua manusia pada awalnya adalah anggota kelompok keluarga. Adapun faktor pembentukan kelompok sosial ada dua, yaitu sebagai berikut.
a. Kedekatan
   Pengaruh tingkat kedekatan tidak dapat diukur dalam kelompok sosial. Kelompok sosial terdiri atas beberapa individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antarindividu, maka mereka akan saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Kedekatan yang muncul dengan orang lain dapat meningkatkan peluang berinteraksi dan memiliki peranan penting terhadap pembentukan kelompok sosial.
b. Kesamaan
   Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Persamaan yang dimaksud adalah kesamaan tingkat minat, kepentingan, kepercayaan, nilai, usia, karakter, maupun lainnya.
2. Faktor Pendorong Kelompok Sosial
   Dalam proses pembentukan kelompok sosial, ada faktor yang mendorong manusia untuk membentuk kelompok sosial. Adapun faktor pendorong kelompok sosial yang ada di lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Adanya Dorongan untuk Mempertahankan Hidup
   Manusia yang telah membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial, secara tidak langsung telah berusaha untuk mempertahankan diri. Hal ini dikarenakan manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.
b. Adanya Dorongan untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kerja
   Di era modern seperti sekarang ini, manusai dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif, efisien, serta memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya kelompok sosial dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
c. Adanya Dorongan untuk Meneruskan Keturunan
   Manusia sebagai mahluk hidup mempunyai sifat alamiah untuk meneruskan keturunan. Dengan adanya keturunan, maka dapat membentuk kelompok sosial.

C. Macam-Macam Kelompok Sosial
1. In-Group dan Out-Group
   Berdasarkan identifikasi dari, W. G. Summer (Sunarto, 2004) seorang ahli sosiologi dari Amerika membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu in-group dan out-group.
a. In-Group
   Summer mengemukakan bahwa in-group adalah kelompok sosial di mana individu mengidentifikasikan dirinya (Basrowi, 2014). Dalam anggota kelompok, in-group ditandai dengan kerja sama, persahabatan, keteraturan, dan perdamaian. Anggota dalam kelompok in-group menyatakan kelompoknya sebagai kelompok saya.
b. Out-Group
   Out-group dapat diartikan sebagai kelompok yang menjadi lawan dari in-group. Dalam out-group ditandai dengan sikap ketidakpedulian, kebencian, permusuhan, dan sikap saling membenci. Contohnya misalnya untuk mendapatkan nila terbaik, maka akan muncul perasaan tidak peduli dengan kelompok lain. Hal ini juga dapat menyebabkan munculnya rasa solidaritas dalam kelompoknya.
   In-group dan out-group banyak ditemui dalam masyarakat, meskipun kepentingannya tidak sama. Menurut Horton dan Hunt (1999) beberapa karakteristik In-group dan Out-group adalah sebagai berikut.
1) Keduanya memengaruhi perilaku, baik yang berada dalam In-group maupun Out-group
2) Munculnya etnosentrisme dalam kelompok
3) Perasaan in-group dan out-group didapatkan pada masyarakat umum
4) Munculnya anggapan bahwa out-group sebagai saingan dari in-group
5) Pada masyarakat yang memiliki kompleksitas tinggi atau masyarakat modern memungkinkan seseorang untuk menjadi bagian dari kelompok sosial.
2. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
   Menurut Cooley (Horton, 1999) membedakan kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder seperti yang ditulis dalam buku Social Organization pada tahun 1909. Untuk lebih memahami kedua tipe kelompok sosial menurut Cooley perhatikan uraian berikut.
a. Kelompok Primer (Primary Group)
   Menurut Horton (1999) kelompok primer merupakan suatu kelompok di mana kita dapat mengenal orang lain sebagai pribadi secara akrab. Hubungan yang terjalin antara anggota dalam kelompok primer dapat bersifat informal. Menurut Cooley, ruang lingkup terpenting dalam kelompok primer ini ialah keluarga, teman bermain pada waktu kecil, rukun warga, serta komunitas orang dewasa (Sunarto, 2004).
   Cooley mendefinisikan kelompok primer sebagai kelompok yang ditandai dengan adanya pergaulan dan kerja sama yang terjadi secara langsung (Henslin, 2007). Menurut Cooley, ada beberapa syarat untuk membentuk kelompok primer adalah sebagai berikut.
1) Adanya kedekatan antaranggota kelompok
2) Jumlah anggota kelompok sedikit
3) Hubungan antarkelompok bersifat langgeng
4) Memiliki tujuan akhir yang sama
   Kelompok primer disebut juga sebagai kelompok face to face, karena para anggotanya sering bertatap muka dan berkomunikasi sehingga mereka saling mengenal lebih dekat dan menjadi akrab. Kedekatan yang terjalin antaranggota kelompok primer didasarkan pada rasa simpati dan kekeluargaan. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mengemukakan bahwa kelompok primer dianggap sebagai kelompok kecil yang langgeng dan saling mengenal antarindividu dalam kelompok.
b. Kelompok Sekunder (Secondary Group)
   Tipe kelompok sosial menurut Cooley yang kedua ialah kelompok sekunder. Menurut Soekanto (2012), kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri atas banyak orang yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng (bersifat sementara). Anggota kelompok sekunder tidak harus saling mengenal, tidak langsung bersifat fungsional, rasional, dan lebih banyak ditunjukkan pada tujuan pribadi.
3. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)
   Seorang tokoh sosiologi klasik dari Jerman Ferdinad Tonnies membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft). Pembagian kelompok sosial tersebut tercantum dalam bukunya Gemeinschaft und Gesellschaft.
a. Paguyuban (Gemeinschaft)
   Menurut Tonnies dan Loomis (1960), paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta bersifat kekal (Basrowi, 2014). Dalam hubungan paguyuban memiliki rasa cinta dan rasa kesatuan yang kuat. Hubungan ini dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat desa, keluarga, kerabat, dan lain sebagainya. Tonnies memandang bahwa masyarakat dengan sifat-sifat yang masih sederhana adalah bagian dari paguyuban.
   Suatu kelompok sosial pasti memiliki ciri-ciri untuk membedakan dengan kelompok lain, termasuk paguyuban. Menurut Tonnies dikutip dari Soekanto (2012), ciri pokok paguyuban adalah sebagai berikut.
1) Intimate, yaitu hubungan menyeluruh yang sangat erat.
2) Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, namun untuk beberapa orang saja.
3) Exclusive, yaitu hubungan yang diperuntukan hanya untuk "kita" dan tidak orang-orang di luar "kita".
   Tonnies (dalam Narwoko, 2010) membedakan paguyuban (gemeinschaft) menjadi tiga.
1) Paguyuban karena darah (gemeinschaft by blood), paguyuban yang mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Dalam pertumbuhannya, masyarakat ini semakin lama semakin sedikit. Misalnya, keluarga dan kelompok kekerabatan.
2) Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place), paguyuban yang mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan, sehingga memungkinkan seseorang untuk saling menolong.
3) Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft by mind), paguyuban yang mendasarkan pada ideologi atau pikiran yang sama, meskipun tidak memiliki hubungan darah maupun tempat tingggal yang berdekatan. Misalnya, Kelompok Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
b. Patembayan (Gesellschaft)
   Selain paguyuban, pengelompokan kelompok sosial menurut Tonnies, yaitu patembayan (gesellschaft). Menurut Horton dan Hunt (1999), patembayan merupakan suatu masyarakat yang berdasarkan atas jalinan hubungan yang kontraktual, bukan tradisional. Dalam patembayan ada suatu ikatan yang bersifat pokok dalam jangka waktu pendek, bersifat mekanis, dan bentuknya hanya dalam imajinasi. Contoh patembayan, misalnya ikatan antarpedagang, organisasi buruh pabrik, organisasi militer, dan lain sebagainya.
   Hubungan dalam patembayan ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1) Adanya kepentingan pribadi.
2) Pembagian tugas secara spesialisasi.
3) Orientasi dalam kemajuan.
4) Sifat kerja yang efisien.
5) Adanya rasa persaingan.

4. Membership Group dan Reference Group
   Membership Group dan Reference Group merupakan macam-macam kelompok sosial menurut tingkat interaksinya. Pembagian kelompok sosial tersebut dikemukakan oleh Merton, seorang sosiolog dari Amerika. Batasan yang digunakan untuk menentukan keanggotaan seseorang dalam kelompok tidak dapat dilakukan secara mutlak. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan-perubahan yang memengaruhi hubungan dalam kelompok tersebut. Berikut pengelompokan kelompok sosial menurut Merton.
a. Membership Group
   Menurut Narwoko (2010), membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sebagai contohnya, seorang peserta didik dari sebuah SMA. Ia berperilaku dna bertindak seperti seorang anak seusianya. Membership Group dapat dibedakan menjadi dua.
1) Nominal Group Member
   Dalam kelompok ini, anggota yang masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan, namun interaksinya dengan anggota lain berkurang. Dengan kata lain, interaksi yang terjalin dengan kelompok lain tidak terjadi secara intensif atau sering.
2) Perihal Group Member
   Pada kelompok ini, seseorang sudah tidak memiliki hubungan dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tidak mempunyai kekuasaan terhadap anggota tersebut.
b. Reference Group
   Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2010), Reference Group merupakan kelompok yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Secara umum Reference Group merupakan kelompok yang menurut pandangan seseorang mengakui, menerima, dan mengidentifikasikan dirinya tanpa harus menjadi anggotanya. Sebagai contohnya, seoran peserta didik SMA bertingkah laku seperti mahasiswa, meskipun ia (peserta didik SMA) bukanlah seorang mahasiswa. Merton yang dikutip dari Narwoko (2010) menyebutkan ada dua tipe reference group.
1) Tipe Normatif
   Menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik yang menjadi anggota maupun yang bukan anggota kelompok tersebut. Misalnya, seorang anggota angkatan bersenjata berpegang teguh terhadap tradisi yang telah dipelihara oleh para veteran.
2) Tipe Perbandingan
   Suatu pegangan bagi individu dalam menilai kepribadiannya. Hal ini dipakai sebagai perbandingan untuk memberikan kedudukan seseorang. Tipe ini merupakan perbandingan untuk memberi kedudukan seseorang, misalnya status ekonomi seseorang dibandingkan dengan status ekonomi dengan status ekonomi orang lain dalam satu wilayah.

5. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
   Kelompok formal dan kelompok informal merupakan bagian dari kelompok sosial yang ada di masyarakat yang dibedakan menurut Van Doorn.
a. Kelompok Formal
   Menurut Soekanto (2012), Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki peraturan tegas dan disengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Kelompok formal merupakan organisasi resmi, sehingga dalam organisasi terdapat pembagian tugas dan wewenang.
b. Kelompok Informal
     Kelompok informal merupakan organisasi kelompok yang tidak resmi serta tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti (Narwoko, 2010). Kelompok ini tidak didukung oleh peraturan-peraturan resmi yang mengikat anggotanya. Kelompok informal terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang terjadi berulang kali dan itu menjadi dasar dari kepentingan dan pengalaman yang sama.

6. Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter
   Selain kelompok sosial yang telah disebutkan diatas, masih ada kelompok sosial lainnya, yaitu kelompok okupasional dan kelompok volunter.
a. Kelompok Okupasional
   Okupasional berasal dari kata okupasi yang artinya menempati sesuatu tempat atau suatu objek yang kosong dan tidak memiliki penguasa. Menurut Soekanto (2012), dijelas-kan bahwa kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan disebut kelompok okupa-sional. Munculnya kelompok ini karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sama atau sejenis. Contoh kelompok okupasional seperti Ikatan Dokter Indonesia, PBSI (Persatu Bulu Tangkis Seluruh Indonesia), maupun contoh lainnya yang ada dilingkungan sekitar.
b. Kelompok Volunter
   Menurut Soekanto (2012), kelompok volunter merupakan kelompok yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat. Adanya kelompok volunter diharapkan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Terbentuknya kelompok volunter didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut.
1) Kebutuhan sandang, pangan, dan papan
2) Kebutuhan keselamatan jiwa dan raga
3) Kebutuhan mengenai harga diri
4) Kebutuhan mengembangkan potensi diri
5) Kebutuhan akan kasih sayang
   Adapun contoh kelompok volunter adalah KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu), FPI (Front Pembela Islam), dan lain sebagainya. Kelompok volunter berlandaskan atas kepentingan primer sehingga harus dipenuhi karena manusia berusaha hidup dengan baik. 

D. Kelompok Sosial Tidak Teratur
   Di masyarakat terdapat banyak macam kelompok sosial, baik yang bersifat teratur maupun yang tidak teratur. Kelompok sosial tidak teratur ini juga bagian dari masyarakat. Bentuk kelompok sosial tidak teratur dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Kerumunan (Crowd)
   Kerumunan merupakan individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di suatu tempat dan dalam waktu yang bersamaan. Ukuran utama adanya kerumunan ialah kehadiran orang-orang secara fisik. Menurut Narwoko (2010), karakteristik kerumunan adalah sebagai berikut.
a. Adanya kehadiran individu yang secara fisik dan ukurannya, yaitu sejauh mata memandang dan telinga mendengarkan. Tidak ada individu, maka tidak terjadi kerumunan.
b. Adanya kelompok yang tidak teroganisir, sehingga tidak memiliki pemimpin dan tidak mengenal pembagian kerja maupun sistem pelapisan dalam masyarakat.
   Munculnya kerumunan menurut Mayor Polak (Narwoko, 2010) karena adanya minat, kepentingan bersama, dan di antara para anggotanya muncul pengaruh, hubungan timbal-balik yang kuat, tidak kekal, serta tidak rasional. Menurut Davis (Basrowi, 2014), disebutkan bentuk-bentuk umum kerumunan adalah sebagai berikut.
a. Kerumunan yang Sifatnya Sementara (Casual Crowds)
   Kelompok yang sifatnya sederhana dapat dibedakan menjadi tiga.
1) Kerumunan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregations), merupakan kerumunan dari orang-orang yang ingin berusaha menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama. Contohnya kelompok yang menunggu bus umum di halte.
2) Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (panic crowds), merupakan sekumpulan orang-orang yang berada dalam kondisi/keadaan panik.Contohnya orang-orang yang berusaha menyelamatkan diri dari banjir.
3) Kerumunan penonton (spectators crowds), merupakan kerumunan dari orang-orang yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Contohnya kerumunan penonton yang ingin melihat pertandingan sepakbola.
b. Kerumunan yang Berartikulasi dengan Struktur Sosial
   Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial dapat dibedakan menjadi dua.
1) Khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal audiences) adalah kerumunan orang yang memiliki pusat perhatian yang sama dan memiliki tujuan yang sama, namun sifatnya pasif. Contohnya para pendengar khotbah dan para penonton pertandingan sepakbola.
2) Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned expressive group), merupakan kerumunan yang tidak mementingkan pusat perhatian, tetapi memiliki persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitasnya. Contohnya orang-orang yang ada pada pesta perjamuan dan kerumunan dansa.
c. Kerumunan yang Berlawanan dengan Norma-Norma Hukum (Law Less Crowds)
   Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum dapat dibedakan menjadi dua.
1) Kerumunan yang bertindak emosional (acting mobs), yaitu kerumunan yang bertindak secara emosional. Misalnya, kerumunan perampok dan kerumunan pemberontak.
2) Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds), merupakan kerumunan yang tindakannya bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Misalnya, kerumunan orang yang merusak fasilitas umum.
   Bentuk kerumunan lainnya dikemukakan oleh Mayor Polak. Menurut Mayor Polak (Narwoko, 2010), menyebutkan kerumunan dapat dibedakan menjadi dua.
a. Kerumunan yang Menjadi Aktif
   Kerumunan aktif dapat bersifta revolusioner atau reaksioner, misalnya Pemberontakan Bastille. Dalam kerumunan aktif memiliki karakteristik sebagai berikut.
1) Muncul secara spontan
2) Bersifat emosional dan impulsif
3) Tidak adanya pembagian kerja dan aturan
b. Kerumunan yang Tinggi Ekspresif
   Pada kerumunan ekspresif tidak mengenal pusat perhatian maupun tujuan yang sama, melainkan hanya mengenai emosi saja tanpa tujuan tertentu. Kerumunan ekspresif ini sifatnya tidak merusak, tetapi hanya sekedar melepaskan ketegangan/emosi saja. Kerumunan ekspresif dapat berubah menjadi kerumunan aktif, misalnya kerumunan penonton yang menyaksikan pertandingan sepakbola, di mana penonton  dapat terbawa emosinya apabila melihat wasit menjatuhkan keputusan yang tidak adil.
2. Publik
   Soekanto mendifinisikan publik sebagai suatu kelompok yang tidak menjadi satu kesatuan (Basrowi, 2014). Publik tidak berkumpul dalam suatu tempat tertentu melainkan tersebar. Interaksi yang terjalin dalam publik bersifat tidak langsung, misalnya melalui alat-alat media seperti surat kabar, radio, televisi, telepon, maupun media lainnya. Dalam suatu publik, anggotanya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut (Narwoko, 2010).
a. Kelompok Vested Interest
   Kelompok ini merupakan kumpulan dari orang-orang yang sudah memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat dan biasanya bersifat pro. Hal ini dikarenakan mereka ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
b. Kelompok New Comer
   Pada kelompok ini terdiri atas orang-orang yang ingin memperjuangkan kepentingan-kepentingan baru dan juga ingin berusaha merebut suatu kedudukan dalam masyarakat. Kelompok ini bersifat kontra.
c. Kelompok yang Pasif
   Kelompok ini terdiri atas orang-orang yang hanya mempunyai minat saja, namun belum menentukan pendiriannya terhadap suatu persoalan. Dalam publik, kelompok ini merupakan kelompok terbesar dan bertindak sebagai wasit. Oleh karena itu, kelompok vested interest dan kelompok new comer berusaha untuk saling memengaruhi kelompok ini dengan menggunakan propaganda.
3. Massa
   Massa merupakan kumpulan orang yang mempunyai kehendak atau pandangan yang sama, tetapi tidak berkerumun pada suatu tempat, serta mengikuti kejadian dan peristiwa yang penting. Pada kelompok massa menggunakan alat-alat komunikasi modern, seperti pada kelompok publik.
   Leopold Von Wiese membedakan massa menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Massa yang Konkret
   Massa dapat dikatakan konkret apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Adanya ikatan batin, karena adanya persamaan, kehendak, dan pandangan.
2) Adanya persamaan norma-norma, karena orang-orang yang tergabung dalam massa yang konkret memiliki peraturan dan kebiasaan sendiri.
3) Memiliki struktur yang jelas
4) Mempunyai potensi yang dinamis, sehingga dapat menimbulkan gerakan massa
b. Massa yang Abstrak
   Massa abstrak hanya kumpulan manusia yang belum diikat oleh kesatuan norma, kesatuan emosional, dan sebagainya meskipun mereka telah menjadi satu karena adanya dorongan. Jadi, massa abstrak merupakan embrio dari massa konkret, namun tergantung situasi dan kondisi di mana massa itu terbentuk (Narwoko, 2010).

Jika ada pertanyaan seputar materi diatas bisa ditanyakan lewat kolom komentar dan nanti akan admin bantu untuk menjawab pertanyaan tersebut, terima kasih sudah klik blog ini:)

Tuesday, September 18, 2018

Bahas Soal #2

Oke kali ini kami akan membahas soal sosiologi seputar masalah perubahan sosial dan globalisasi, sebelum itu jangan lupa untuk selalu memberikan masukan tentang isi blog kami di kolom komentar, kami akan selalu mendengarkan kritik dan saran yang kalian berikan demi membuat blog ini lebih baik lagi. Langsung saja masuk ke pembahasannya.
1. Jelaskan mengapa globalisai terlihat dari pengadopsian luar?
Jawab: Dilihat dari pengeriannya globalisasi merupakan proses memengaruhi atau dipengaruhi oleh kebudayaan lain. Maka globalisai dapat terlihat dari pengadopsian luar contohnya pengadopsian model gaya rambut yang sudah mulai memengaruhi kebudayaan indonesia, ini salah satu contoh globalisasi yang terlihat dari pengadopsian luar.
2. Jelaskan bagaimana bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai non tarif!
Jawab: Hambatan tarif adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap barang-barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari luar negeri. Sedangkan hambatan non tarif adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional.
3. Upaya apa lagi yang dilakukan jika upaya protektif dan represif gagal menanggulangi kriminalitas?
Jawab: Tidak ada upaya lain karena upaya protektif dan represif sudah dianggap sebagai upaya yang paling maksimal untuk menanggulangi kriminalitas karena kedua upaya ini sudah mencakup berbagai upaya untuk menanggulangi kriminalitas.
4. Apa yang terjadi kepada dunia jika tidak ada globalisasi?
Jawab: Dunia akan tertinggal jika tidak menerima globalisasi, karena globalisasi membawa perubahan dalam bidang teknologi maupun bidang lainnya yang akan membawa suatu negara/dunia menjadi lebih maju walaupun di sisi lain masih menimbulkan dampak negatif.
5. Apakah sebuah akulturasi budaya termasuk ke dalam globalisasi?
Jawab: Akulturasi budaya termasuk globalisasi karena akulturasi budaya merupakan suatu proses yang timbul manakala kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing dan kebudayaan asing itu lambat laun diterima kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
6. Jelaskan mengapa globalisasi menghambat sektor industri, memperburuk neraca pembayaran, dan sektor keuangan tidak stabil?
Jawab: Globalisasi dapat menghambat sektor industri karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas, perkembangan ini menyebabkan negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan potensi kepada industri yang baru berkembang. Globalisasi juga dapat memperburuk neraca pembayaran karena globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor, dan apabila suatu negara tidak mampu bersaing maka ekspor tidak berkembang. dan globalisasi juga dapat membuat sektor keuangan menjadi tidak stabil, salah satu efek penting dari globalisasi karena investasi/modal portofolio yang semakin besar, investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham ketika harga saham dipasar menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri dan neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot.
7. Apakah globalisasi bisa menjadi ancaman bagi masyarakat?
Jawab: Globalisasi bisa menjadi ancaman jika tidak siap dalam menghadapi pengaruh negatifnya, yang diserap begitu saja tanpa ada filter dan tidak mampu mengendalikan arus globalisasi.
8. Jelaskan bagaimana proses terjadinya globalisasi!
Jawab: Proses terjadinya globalisasi dapat terjadi melalui saluran pergaulan. Interaksi penduduk antarnegara akan menimbulkan kontak kebudayaan sehingga akan mempermudah dan mempercepat terjadinya perubahan sosial budaya. Interaksi penduduk/pergaulan penduduk antarnegara bentuknya dapat berupa pertukaran pelajar, homestay, pertukaran kebudayaan, belajar ke luar negeri dan lain-lain.
9. Mengapa globalisasi dapat memunculkan sifat separatis dan sara?
Jawab: Separatisme adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia dari satu sama lain. Globalisasi dapat memunculkan sikap separatis karena melalui perkembangan teknologi banyak terjadi penyebaran berita tidak benar atau hoax yang bertujuan untuk mengadu domba dan akan memunculkan sikap separatis dan sara.
10. Sebutkan tanda-tanda yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan adanya globalisasi!
Jawab: Tanda-tanda sederhana yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan adanya globalisasi yaitu perkembangan teknologi, dulu orang berkomunikasi dengan cara surat menyurat namun berkat adanya globalisasi kita bisa berkomunikasi dari jarak jauh dengan menggunakan email contohnya dan masih banyak lagi. Ini merupakan tanda-tanda sederhana yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
11. Apa penyebab terjadinya globalisasi'/
Jawab: Penyebab terjadinya globalisasi yaitu kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, pesatnya pertumbuhan sektor kepariwisataan dan penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa internasional.
12. Apa dampak atau pengaruh globalisasi terhadap pelajar?
Jawab: Globalisasi daoat membawa dampak positif dan negatif bagi pelajar, contoh dampak positifnya yaitu pelajar mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Sedangkan dampak negatifnya yaitu banyaknya informasi yang didapat tetapi tidak semuanya dapat disaring dengan baik.
13. Mengapa krisis politik berdampak negatif terhadap globalisasi?
Jawab: Krisis politik adalah masalah yang mengakibatkan kejadian dimana pemerintahan tidak dapat menjalankan pemerintahan dengan baik yang diakibatkan oleh masalah politik seperti krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintah atau perselisihan kaum birokrat dengan wakil rakyat karena wakil rakyat mementingkan kepentingan partai daripada rakyat yang mengakibatkan tidak jalannya pemerintahan.
14. Apa yang dimaksud dengan nilai-nilai kolektif/
Jawab: Nilai-nilai kolektif adalah nilai-nilai yang bersifat gabungan atau secara bersama-sama contohnya perbaikan jalan yang dilakukan oleh warga secara bersama-sama agar jalan desa menjadi bagus dan dapat dinikmati oleh seluruh warga desa.
15. Pengaruh besar globalisasi terhadap perubahan sosial?
Jawab: Contoh pengaruh globalisasi terhadap perubahan sosial yaitu contohnya dalam sektor budaya dulu masyarakat indonesia masih banyak menggemari budaya sendiri seperti tarian daerah dan berbagai budaya kesenian lokal lainnya, namun di era globalisasi kita melihat dan mungkin memahami perbedaan yang sangat berbanding terbalik. Boyband, Rap, Punk, pergaulan bebas dan berbagai macam budaya luar berkembang di indonesia dan hanya sedikit saja yang masih menggemari budaya lokal.
16. Mengapa krisis moneter di Indonesia berlanjut menjadi multidimensional?
Jawab: Krisis moneter dapat berlanjut menjadi multidimensional jika krisis moneter tidak bisa diatasi dan akan menjadi multidimensional yang lebih sulit untuk di atasi karena hubungannya saling berkaitan antara satu krisis di satu bidang dengan krisis yang lainnya.
17. Contoh upaya represif/penanganan langsung dalam menanggulangi kriminalitas!
Jawab: Contohnya yaitu perlakuan berdasarkan penerapan hukum yang membedakan dari segi jenjang berat dan ringannya suatu perlakuan. perlakuan yang tidak menerapkan sanksi-sanksi pidana artinya perlakuan yang paling ringan diberikan kepada orang yang belum terlanjur melakukan kejahatan.
18. Mengapa pengaruh globalisasi menjadi akibat yang timbul dari permasalahan sosial?
Jawab: Contoh permasalahan sosial yang timbul akibat globalisasi salah satunya budaya populer, budaya populer merupakan tren yang sengaja diciptakan agar dikonsumsi atau digemari masyarakat secara luas. Budaya populer mendorong kesamaan budaya di seluruh dunia sebagai contoh permasalahan ini adanya suatu negara diikuti oleh negara negara lain. seperti K-Pop, J-Pop, dan maraknya selfie  menunjukkan berkembangnya budaya populer yang ada di dalam kehidupan manusia.
19. Mengapa krisis moneter yang mula-mula terjadi di Asia Timur merembes ke negara Asia Tenggara?
Jawab: Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand adalah negara-negara yang terkena dampak krisis terparah setelah turunnya kepercayaan investor di seluruh asia. Meski sebagian besar negara di Asia memiliki kebijakan fiskal yang bagus, IMF turun tangan melalui program senilai $40 miliar untuk menstabilkan mata uang Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia adalah negara yang terkena dampak parah dalam krisis ini.

Semoga pembahasan soal kali ini dapat membantu dan menambah wawasan anda tentang perubahan sosial dan globalisasi, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan wasalam.

Sunday, September 16, 2018

Teks Editorial

Pengertian Teks Editorial
   Teks editorial atau tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
   Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarkan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk memengaruhi pendapat/menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat.
   Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang memengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Ciri-ciri Teks Editorial atau Tajuk Rencana

  1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
  2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
  3. Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
  4. Tertuang pikiran subjektif redaksi
Isi Teks Editorial/Tajuk Rencana

  1. Judul
  2. Latar belakang masalah
  3. Tokoh (termasuk keberpihakan penulis)
  4. Masalah
  5. Peristiwa yang disampaikan
  6. Opini penulis 
  7. Saran dan solusi permasalahan
  8. Simpulan
  9. Sumber berita
Ciri Kebahasaan Teks Editorial
   Di bawah ini adalah beberapa ciri kebahasaan yang biasanya ditemukan pada teks editorial.
  1. Menggunakan kalimat efektif, seperti: benar, ringkas, jelas, padat, lugas, dan langsung.
  2. Menggunakan kata baku, seperti: hanya bukan cuma.
  3. Menggunakan paragraf yang utuh dan padu.
   Pada hakikatnya, editorial itu merupakan sebuah analisis singkat, diperlukan penggarapan yang serius berupa argumentasi yang solid dan valid dengan memperkaya melalui referensi yang ada melalui kepustakaan yang lengkap dan representif.
   Pandangan teks editorial sebagai salah satu tulisan yang mengekspresikan opini tercermin dalam pendapat Meyer Sebranek dan Dave Kemper. Opini tersebut menjadi suatu reaksi terhadap berita(-berita) terkini, kejadian, atau isu-isu yang merisaukan.
   Oleh karena itu, pembahasan tentang teks editorial tidak lepas dari pembahasan paragraf argumentasi. Paragraf argumentasi adalah sebuah tulisan yang isinya bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data atau fakta sebagai alasan/bukti. Dengan kata lain, paragraf argumentatif adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis karangan argumentasi harus menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, agar pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.

Sistematika Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

   Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di perusahaan atau instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat resmi/surat dinas. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Aturan-aturan tertentu yang dimaksudkan adalah isi, sistematika, bagian-bagian, dan bahasa yang perlu diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan.
   Isi surat harus lengkap. Isi atau sering disebut juga tubuh surat lamaran pekerjaan yaitu:
  1. Pembuka yang berisi posisi pekerjaan yang dilamar dan sumber informasi lamaran/alasan melamar atau latar belakang mengapa pelamar merasa mampu dan layak menempati posisi itu.
  2. Identitas pelamar/data pelamar/riwayat pengalaman.
  3. Penutup yang berisi ungkapan rasa terima kasih dan harapan pelamar.
Sedangkan, sistematika penulisan surat lamaran pekerjaan adalah sebagai berikut.
a. Kepala Surat (pada bagian ini ditulis nama lengkap dan alamat lengkap termasuk nomor telepon dan email pelamar. posisinya disebelah kanan atas)
b. Tempat dan Tanggal Surat (apabila sudah ada kepala surat, maka tempat tidak perlu ditulis, langsung tanggal sesuai dengan saat pembuatan surat)
c. Lampiran (tulis berapa lembar berkas yang dilampirkan)
d. Alamat yang dituju (bagian ini biasanya berupa nama dan divisi yang dituju, berikut nama serta alamat perusahaan.
e. Perihal/Hal (bagian ini berupa garis besar isi surat, dalam hal ini karena suratnya berisi lamaran pekerjaan, perihal atau halnya adalah lamaran pekerjaan)
f. Salam Pembuka (aspek ini merupakan salam untuk membuka surat, seperti "Dengan hormat,.....")
g. Tubuh Surat atau Isi (bagian ini merupakan bagian utama surat lamaran pekerjaan yang menyebutkan pembuka, posisi yang dilamar dan sumber informasi lamaran/alasan melamar atau latar belakang mengapa pelamar merasa mampu dan layak menempati posisi itu, identitas pelamar/data pelamar/riwayat pengalaman, dan penutup berisi ungkapan rasa terima kasih dan harapan pelamar)
h. Salam Penutup (seperti hormat saya.....)
i. Tanda Tangan Pelamar
j. Nama Lengkap Pelamar
k. Lampiran (berkas lampiran disertakan terpisah dengan surat lamaran yang dapat berupa daftar riwayat hidup, fotokopi KTP, fotokopi ijazah yang mendukung, surat berkelakuan baik, dan lain-lain. Pilih lampiran yang memang diperlukan atau mendukung, lampiran berisi lembaran lain yang disertakan selain surat.

Saturday, September 15, 2018

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Dalam Bahasa Inggris

1000 Terrace View Apts.
Blacksburg, VA 24060
(540) 555-4523
stevemason@vt.edu

March 25, 2014

Ms. Janice Wilson,
Personnel Director
Anderson Construction Company
3507 Rocksville Pike
Rocksville, MD 20895

Dear Ms. Wilson,

I read in the March 24 Washington Post classified section of your need for a Civil Engineer or Building Construction graduate for one of your Washington, DC, area sites. I will be returning to the Washinton area after graduation in May and believe that I have the necessary credentials for the project.
Every summer for the last five years, I have worked at various levels in the construction industry. As indicated on my enclosed resume, I have worked as a general laborer, moved up to skilled carpentry work, and last summer, served as an assistant construction manager on a two million dollar residential construction project.
In addition to this practical experience, I will complete the requirements for my B.S. in Building Construction in May. As you may know, Virginia Tech is one of the few universities in the country that offers such a specialized degree for the construction industry. I am confident that my degree, along with my years of construction industry experience, make me an excellent candidate for your job.
The Anderson Construction Company projects are familiar to me, and my aspiration is to work for a company that has an excellent reputation. I would welcome the opportunity of an interview with you. I will be in the Washington area during the week of April 12 and would be available to speak with you at the time. In the next week to ten days. In the next week to ten days, I will contact you to answer any questions you may have.

Thank you for your consideration.

Sincerely,





J. Masson

Wednesday, September 12, 2018

Bahas Soal #1

1.Mengapa tata ruang bermanfaat bagi efisiensi penggunaan energi? berikan contohnya!
Jawab: karena dengan perencanaan tata ruang yang matang dapat mencegah resiko kerusakan lingkungan akibat pembangunan sehingga dapatmenghemat penggunaan energi. contohnya isolasi rumah memungkinkan bangunan rumah tersebut untukdapat menggunakan energi pemanas,dan pendingin yang lebih sedikit untuk mencapai dan mempertahankan suhu yang nyaman.
2. Permukiman penduduk merupakan tempat bermukim penduduk. meskipun proses pembangunan suatu permukiman melibatkan kegiatan penduduk, permukiman termasuk kriteria wilayah formal. analisislah pengklasifikasian wilayahtersebut!
Jawab: penggunaan lahan merupakan salah satu kriteria perwilayahan formal kriteria yang digunakan untuk perwilayahan formal meliputi kriteria fisik dan sosial contoh penggunaan lahan diwilayahpegunungan untuk kegiatan perkebunan, permukiman dan kawasan peternakan.
3. Perhatikan gambar penggunaan aplikasi berikut!















gambar menunjukan salah satu perkembangan penggunaan alat transportasi di indonesia. penggunaan alat transportasi melalui cara pada gambar membentuk wilayah fungsional. jelaskan alasannya!
Jawab: aktivitas perdagangan yang ditopang jalur transportasi merupakan salah satu faktor wilayah fungsional sebagai contoh wilayah di kawasan jabodetabek wilayah fungsional diidentifikasi oleh aktivitas yang terjadi di dalamnya. setiap titik pusat mempunyai batas fungsional oleh karena itu batas pengaruh atau aliran dari titik pusat pada wilayah fungsional dapat mengalami perubahan.
4. Perhatikan ilustrasi berikut!
 "Kebutuhan lahan permukiman meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. kondisi tersebut menyebabkan alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman semakin intensif, selain itu, lereng perbukitan sering dipergunakan sebagai permukiman. meskipun demikian, lahan pertanian dan lereng perbukitan mempunyai fungsi ekologis yang harus senantiasa dijaga."
Bagaimana fungsi tata ruang untuk menyelasaikan permasalahan seperti uraian diatas?
Jawab: dengan memanfaatkan manfaat tata ruang dibidang lingkungan, fungsi pemanfaatan tersebut agar dapat mencegah resiko kerusakan lingkungan akibat pembanguan.melalui rencana tata ruang yang bijaksana maka kualitas lingkungan terjaga dengan baik. dengan demikian, proses penataan ruang berjalan sesuai dengan tujuan pembangunan yaitu untuk mewujudkan wilayah yang aman dan nyaman.
5. Di kota kota besar terdapat jasa pesan-antar (delivery order) untuk penjualan produk makanan. identifikasilah proses perwilayahan berdasarkan aktifitas tersebut!
Jawab: perwilayahan berdasarkan aktivitas tersebut yaitu perwilayahan fungsional karena perwilayahn fungsional diidentifikasi melalui aktifitas didalamnya misalnya pusat pelayanan barang kebutuhan penduduk yang mendistribusikan produk kepada konsumen seperti delivery order.