Sunday, September 16, 2018

Teks Editorial

Pengertian Teks Editorial
   Teks editorial atau tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
   Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarkan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk memengaruhi pendapat/menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat.
   Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang memengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Ciri-ciri Teks Editorial atau Tajuk Rencana

  1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
  2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
  3. Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
  4. Tertuang pikiran subjektif redaksi
Isi Teks Editorial/Tajuk Rencana

  1. Judul
  2. Latar belakang masalah
  3. Tokoh (termasuk keberpihakan penulis)
  4. Masalah
  5. Peristiwa yang disampaikan
  6. Opini penulis 
  7. Saran dan solusi permasalahan
  8. Simpulan
  9. Sumber berita
Ciri Kebahasaan Teks Editorial
   Di bawah ini adalah beberapa ciri kebahasaan yang biasanya ditemukan pada teks editorial.
  1. Menggunakan kalimat efektif, seperti: benar, ringkas, jelas, padat, lugas, dan langsung.
  2. Menggunakan kata baku, seperti: hanya bukan cuma.
  3. Menggunakan paragraf yang utuh dan padu.
   Pada hakikatnya, editorial itu merupakan sebuah analisis singkat, diperlukan penggarapan yang serius berupa argumentasi yang solid dan valid dengan memperkaya melalui referensi yang ada melalui kepustakaan yang lengkap dan representif.
   Pandangan teks editorial sebagai salah satu tulisan yang mengekspresikan opini tercermin dalam pendapat Meyer Sebranek dan Dave Kemper. Opini tersebut menjadi suatu reaksi terhadap berita(-berita) terkini, kejadian, atau isu-isu yang merisaukan.
   Oleh karena itu, pembahasan tentang teks editorial tidak lepas dari pembahasan paragraf argumentasi. Paragraf argumentasi adalah sebuah tulisan yang isinya bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data atau fakta sebagai alasan/bukti. Dengan kata lain, paragraf argumentatif adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis karangan argumentasi harus menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, agar pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.

No comments:

Post a Comment